PULANG KAMPUNG (PENTIGRAF 19)
#TAGUR HARI KE 104
Hati ini berat sekali untuk meninggalkan kampung halaman. Tempat di mana Esman dilahirkan, dibesarkan oleh keluarganya. Esman belum pernah melangkah ke luar dari kampung halamannya. Kalaupun dia pergi hanya pergi ke kampung sebelah dengan melewati jembatan bambu di atas sungai yang dibangun oleh warga dari dua kampung tersebut. Sebenarnya ada dua jembatan penghubung, tapi jembatan itu jarang digunakan oleh warga karena sudah nampak rusak dan berbahaya. Esmanpun belum pernah ke sana.
Esman akhirnya memutuskan juga untuk pergi meninggalkan kampung halamannya dengan berat hati. Dia pergi membawa tas ransel yang berisi baju dan surat-surat berharga. Esman berjalan menuju kampung sebelah untuk menuju jalan ke luar kota. Dia berjalan kaki, memang tak ada kendaraan untuk menuju jalan utama. Perjalanan itu ditempuh hampir dua hari. Sambil berjalan Esman berpikir bekerja apa aku di rantau, tak ada yang ku kenal. Di sini aku bisa bertani dan membuat keranjang dari tali jerami.
Dua hari berlalu Esman sampai pada ujung kampung, dia bingung harus mengambil jalan kearah mana. Esman tak tahu, akhirnya di ambil jalan sebelah kiri dan terus berjalan hingga dia bertemu dengan jalan lain. Terus Esman telusuri jalan tersebut hingga pada satu tempat dia berlari dan berlari dengan kecang sambil berteriak,”Emak, Esman sudah datang, Mak”. Emak hanya berdiri terpaku melihat Esman.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen bingiitttt
Keren bun.. Salam literasi
Terima kasih, salam literasi
Keren bun
Mantap bucan.... salam literasi
Kereen si Esman ambil keputusan untuk menjaga emaknya
Keren Bu....
Salam literasi, sukses selalu.
Keren Bu Esman..
Terima kasih Pak Redi
Emak senang Esman ndak jadi merantau...Sukses bu
Terima kasih, bu Erida. Salam literasi
Emak senang Esman ndak jadi merantau...Sukses bu
Esmannya lebih suka di kampung. Terima kasih.
Orang Minang Bun ya...
Adik ipar yang orang Padang, Bukit Tinggi, Padang Panjang.
Orang Minang Bun ya...
Banyak gaul dengan orang Minang, jadi tertular logat Minang. Salam Literasi