SIPEMILIK KAIN (Pentigraf 27)
#TANTANGANGURUSIANA KE 113
Aliran sungai di perkampungan itu sangat indah sekali, belum banyak orang luar yang tahu tentang keindahan alam tersebut. Beruntung kampung itu jauh dari kota dan mungkin tak banyak yang tahu tentang kampung itu. Sehingga masyarakat di sana hidup tenang dan bisa menghirup udara segar setiap hari. Dan masyarkat di sanapun bisa menggunakan air sungai itu untuk bermain, mandi, mencuci.
Pagi itu banyak anak-anak gadis dan kaum wanita turun ke sungai untuk membersihkan diri dan mencucui pakaian. Memang ada hari-hari tertentu untuk kaum wanita mandi bebas tanpa orang laki-laki. Mereka bersenang-senang, tertawa bahagia, karena hari itu, hari kebebasan mereka dari kegiatan rumah tangga selain mandi dan mencuci pakaian.
Setelah mereka selasai berendam, mencuci mereka merapikan pakaian dan barang-barang. Jangan sampai ada yang tertinggal. Kalau ada yang tertinggal akan diambil oleh warga dan dicari pemiliknya. Sekecil apapun barang itu akan diumumkan didepan warga dan bila tidak ada yang mengakui akan dibakar. Ketua kampung pengumumkan ada barang yang tertinggal pada hari kebebasan, dan bagi yang merasa kehilangan harus siap untuk menikah dengan yang menemukan barang itu. Pada saat diumumkan siapa pemilik kain itu, majulah Nek Ijah sambil senyum-senyum dengan genit. “Terima kasih, pak ketua kampung. Ini memang kain saya,”sambil senyum simpul. Di belakang panggung Engkong Wasis semamput melihat pemilik kain itu. Bininya sendiri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih. Salam Kenal
Keren buundd
Salam Literasi
Mantap BU. Sukses ya. Horas.
terima kasih, Pak Maulldin
Keren bu
Terima kasih, ibu Sofia
Ha..ha..ha dasar jodohnya engkong wasis ya ketemu lagi . kereen bu Tantri
Mantap pentigraf ya bunda
Terima kasih.
Mantap
keren, bu
He,... keren Bunda
Terima kasih, Pak Edi Sutopo. Ini jadi semangat saya lho di koment sama pak Edi
Keren
Terima kasih.